Iklan Online Melonjak 3 - 5 Tahun Lagi ?

Posted by M.Rezza Gunawan on 21.27

Meski diperkirakan cerah secara umum, masa keemasan bisnis media online di Indonesia masih butuh waktu. Jika mengacu pengalaman di beberapa kawasan di dunia, waktu 3-5 tahun dirasa cukup untuk mencapai pertumbuhan signifikan.

Pada saat bersamaan, bisnis media-media konvensional seperti surat kabar, majalah, dan televisi masih akan bertahan, meskipun dengan kondisi belanja iklan yang menurun. Industri sebagai pemasang iklan memilih untuk membagi uang mereka dalam bentuk belanja iklan ke media-media itu karena mengikuti kecenderungan konsumen.

"Kita lihat sendiri, konsumen secara simultan menggunakan macam-macam media. Saya menyebutnya tiga layar, yakni televisi, internet khususnya jejaring sosial, dan telepon selular. Jadi ketika pengiklan memasang iklan di media online ketika masa puncak itu datang, mereka juga tetap akan melakukan hal yang sama di televisi karena televisi tidak akan mati," kata Chairman sekaligus Chief Executive Officer Nielsen Online Japan, Charles Buchwalter, di sela-sela Forum Media Asia Pasifik (APMF) ke-4 Tahun 2010 di Nusa Dua, Bali, Kamis (3/6/2010).

Nielsen Online Japan membawahi semua riset pasar online di kawasan Asia Pasifik, termasuk di Indonesia. Menurut Charles, belanja iklan di media online di Indonesia masih kecil, yakni berkisar 0-2 persen dari total belanja iklan industri di media-media yang ada. Persentase itu masih di bawah kondisi periklanan di media online di beberapa belahan dunia lain yang sebenarnya juga belum terlalu besar. Di Amerika Serikat dan negara-negara di kawasan Eropa, misalnya baru sekitar 12-15 persen, serta di Jepang sekitar 10 persen.

"Ini cuma soal waktu saja. Pengalaman di AS dan Jepang, pertumbuhan belanja iklan meningkat dua kali lipat dalam 3-5 tahun terakhir. Ini yang saya kira akan terjadi pula di Indonesia. Semua akan melonjak cepat ketika para industri besar mulai memasang iklannya di media online," kata Charles.

Perkembangan internet di Indonesia

Sejarah internet Indonesia dimulai pada awal tahun 1990-an. Saat itu jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, dimana semangat kerjasama, kekeluargaan & gotong royong sangat hangat dan terasa diantara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia pada perkembangannya kemudian yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian aktivitasnya, terutama yang melibatkan perdagangan Internet. Sejak 1988, ada pengguna awal Internet di Indonesia yang memanfaatkan CIX (Inggris) dan Compuserve (AS) untuk mengakses internet.

Berarti, sejak hadir di indonesia sudah hampir 20 tahunan internet berkembang di negeri ini, sedikit demi sedikit mulai terjadi pergesaran kebiasaan masyarakat indonesia mulai dari bersosialisasi, membaca berita, membeli barang, dll. sehingga boleh dibilang setengah kehidupan manusia mulai beranjak ke dunia maya. melihat intensitasnya yang terus meningkat bukan tidak mungkin banyak pengiklan akan membelanjakan uangnya di internet. artikel diatas menyebutkan bahwa konsumsi iklan dengan medium internet terbesar ada di eropa, amerika, dan jepang. hal ini memang teknologi di negara - negara tersebut sangat menunjang hal tersebut. dari data speedtest.com dapat dilihat kecepatan internet di setiap benua :

Memang dari statistik yang didapatkan bahwa eropa merupakan benua dengan kecepatan internet tertinggi di dunia sementara asia hanya berada diperingkat ke - 3 . Semantara itu di tingkat regional indonesia masih berada jauh diantara negara - negara lain terkait masalah kecepatan akses internetnya :

1. 23.77 Mb/s Korea
2. 16.99 Mb/s Japan
3. 15.91 Mb/s Aland Islands
4. 15.82 Mb/s Latvia
5. 14.52 Mb/s Romania
6. 14.38 Mb/s Lithuania
7. 14.30 Mb/s Sweden
8. 13.64 Mb/s Netherlands
9. 13.29 Mb/s Bulgaria
10. 12.88 Mb/s Andorra
134. 1.29 Mb/s Indonesia

Bayangkan, Indonesia berada di peringkat ke 134 dalam masalah kecepatan internet. Kecepatan tertinggi dipegang oleh korea dengan 23.. Mb/s diikuti jepang dikisaran 16,99 Mb/s. Jepang sendiri membelanjakan iklannya di internet sebesar 10% sementara itu indonesia yang berada di peringkat 134 sudah berani membelanjakan iklan sebesar 0 - 2% sehingga memang bisa dikatakan peluang beriklan di media ini akan semakin besar kedepannya. pengguna internet di indonesia pada paruh 1999 hanya menyentuh angka 1 juta orang saja tetapi menginjak tahun 2010 terjadi lonjakan yang sangat fantastis yaitu mencapai angka 45 juta pengguna diseluruh indonesia mencakup pengguna komputer & ponsel. data yang dikeluarkan depkominfo menunjukan bahwa pengguna ponsel di indonesia saat ini adalah 170 juta, dimana 85 jutanya sudah dilengkapi fitur GPRS yang berarti sudah bisa menikmati internet. "Indonesia sendiri menargetkan separuh penduduknya sudah memiliki akses internet pada 2015 nanti sesuai dengan misi World Summit on the Information Society (WSIS). Jadi kalau ada 240 juta penduduk Indonesia, maka kita menargetkan 120 juta di antaranya sudah mengakses internet," pungkas dirjen postel. hal ini menunjukan internet memang sedang berkembang dan dikembangkan besar - besaran oleh indonesia

Ini merupakan acangan besar bagi industri iklan nasional sehingga kita harus menyiapkan diri sedini mungkin menghadapi perubahan tersebut. jangan sampai peluang yang begitu menggiurkan ini tidak dimanfaatkan sebaik mungkin karena media internet merupakan media yang sangat kaya akan fiture dimana kita bisa membuat iklan sepert print-ad, iklan tv, radio dsbnya..

sumber :

http://www.detikinet.com/read/2010/06/09/121652/1374756/398/pengguna-internet-indonesia-capai-45-juta

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/06/03/1603125/Iklan.Online.Melonjak.3.5.Tahun.Lagi.

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/06/03/1603125/Iklan.Online.Melonjak.3.5.Tahun.Lagi.